Kamis, 30 Juli 2015
Jangan Menghina Milik Allah!
30 Juli 2015
![](javascript:fbShare("703639703796626", "http://www.gky.or.id/gema.jsp?gemaId=577", "Jangan+Menghina+Milik+Allah%21", "Kamis, 30 Juli 2015 Bacaan Alkitab hari ini: Yehezkiel 36 Walaupun Allah telah menghukum umat Israel, hal itu bukan berarti bahwa bangsa-bangsa lain di sekitar Israel (termasuk Edom) boleh merasa berk", "http://www.gky.or.id/images/gema.jpg", 520, 350))
Kamis, 30 Juli 2015
Bacaan Alkitab hari ini: Yehezkiel 36
Walaupun Allah telah menghukum umat Israel, hal itu bukan berarti bahwa bangsa-bangsa lain di sekitar Israel (termasuk Edom) boleh merasa berkuasa untuk merebut Tanah Perjanjian yang ditinggalkan oleh umat Allah (36:1-2). Allah tersinggung dan marah ketika mendengar bahwa Tanah Perjanjian yang Dia janjikan kepada umat pilihan-Nya dijarah dan menjadi bahan pergunjingan di antara bangsa-bangsa di sekitar Israel (36:3-7). Allah menjanjikan pemulihan kepada bangsa Israel (36:8-15). Tuhan Allah menekankan bahwa pemulihan ini merupakan anugerah. Sama sekali tidak ada alasan di dalam diri umat Israel yang membuat Allah harus memulihkan mereka (36:16-22).
Bagi bangsa Israel, penebusan dosa dan pembaruan hati bukanlah hasil usaha mereka, melainkan semata-mata anugerah Allah (36:23-38). Allah memulihkan umat-Nya karena Dia tidak bisa menerima bila bangsa-bangsa di sekitar Israel meninggikan diri mereka dan merasa diri mereka atau dewa mereka lebih hebat daripada Allah Israel. Bagi kita pada zaman ini, keselamatan juga merupakan anugerah Allah, bukan hasil usaha atau hasil kebaikan kita. Bila kita memberitakan Injil keselamatan yang disediakan Allah bagi orang berdosa kepada dunia ini, ingatlah bahwa tujuan akhir kita adalah agar Allah dipermuliakan. Keselamatan harus kita beritakan dan kita tawarkan kepada dunia yang berdosa ini, tetapi tidak boleh kita lakukan dengan cara yang membuat Allah dihina atau direndahkan. [P]
Yehezkiel 36:21-22
”Aku merasa sakit hati karena nama-Ku yang kudus yang dinajiskan oleh kaum Israel di tengah bangsa-bangsa, di mana mereka datang.
Oleh karena itu katakanlah kepada kaum Israel:
Beginilah firman Tuhan ALLAH: Bukan karena kamu Aku bertindak, hai kaum Israel,
tetapi karena nama-Ku yang kudus yang kamu najiskan di tengah bangsa-bangsa di mana kamu datang.”
Bacaan Alkitab hari ini: Yehezkiel 36
Walaupun Allah telah menghukum umat Israel, hal itu bukan berarti bahwa bangsa-bangsa lain di sekitar Israel (termasuk Edom) boleh merasa berkuasa untuk merebut Tanah Perjanjian yang ditinggalkan oleh umat Allah (36:1-2). Allah tersinggung dan marah ketika mendengar bahwa Tanah Perjanjian yang Dia janjikan kepada umat pilihan-Nya dijarah dan menjadi bahan pergunjingan di antara bangsa-bangsa di sekitar Israel (36:3-7). Allah menjanjikan pemulihan kepada bangsa Israel (36:8-15). Tuhan Allah menekankan bahwa pemulihan ini merupakan anugerah. Sama sekali tidak ada alasan di dalam diri umat Israel yang membuat Allah harus memulihkan mereka (36:16-22).
Bagi bangsa Israel, penebusan dosa dan pembaruan hati bukanlah hasil usaha mereka, melainkan semata-mata anugerah Allah (36:23-38). Allah memulihkan umat-Nya karena Dia tidak bisa menerima bila bangsa-bangsa di sekitar Israel meninggikan diri mereka dan merasa diri mereka atau dewa mereka lebih hebat daripada Allah Israel. Bagi kita pada zaman ini, keselamatan juga merupakan anugerah Allah, bukan hasil usaha atau hasil kebaikan kita. Bila kita memberitakan Injil keselamatan yang disediakan Allah bagi orang berdosa kepada dunia ini, ingatlah bahwa tujuan akhir kita adalah agar Allah dipermuliakan. Keselamatan harus kita beritakan dan kita tawarkan kepada dunia yang berdosa ini, tetapi tidak boleh kita lakukan dengan cara yang membuat Allah dihina atau direndahkan. [P]
Yehezkiel 36:21-22
”Aku merasa sakit hati karena nama-Ku yang kudus yang dinajiskan oleh kaum Israel di tengah bangsa-bangsa, di mana mereka datang.
Oleh karena itu katakanlah kepada kaum Israel:
Beginilah firman Tuhan ALLAH: Bukan karena kamu Aku bertindak, hai kaum Israel,
tetapi karena nama-Ku yang kudus yang kamu najiskan di tengah bangsa-bangsa di mana kamu datang.”